Harga emping melinjo saat ini terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga emping melinjo yang terjadi mencapai 20-30 persen selama bulan Ramadhan.
“Biasanya sebelum puasa, saya bisa melayani pesanan emping melinjo sampai 4 ton tiap minggunya. Dan sejak Ramadhan datang pesanan naik menjadi 6-10 ton tiap minggunya.” Kata seorang pedagang emping di kota Limpung, Hj. Amanah (49).
Hal serupa dirasakan oleh pedagang emping lainnya, Khoyin (37) dan Hj. Eko (40), dengan harga yang meningkat berkisar Rp.5000 – Rp Rp.10.000/kg dibandingkan sebelum puasa Ramadhan untuk semua jenis emping melinjo.
Para pedagang emping melinjo berpendapat bahwa naiknya harga emping melinjo di bulan ramadhan ini memang hal yang lumrah, karena emping melinjo biasanya dijadikan sebagai snack (pengganti kerupuk) pelengkap saat berbuka dan juga sahur. Selain itu emping melinjo, khususnya jenis emping kletuk, biasanya menjadi snack wajib saat lebaran nanti. Kerupuk emping juga cukup diminati karena sangat nikmat disantap dengan opor ayam, hidangan khas idul fitri. Meskipun lebaran masih terhitung lama, namun persiapan sudah dimulai sejak awal Ramadhan ini. Karena permintaan pasar yang banyak, stock bahan baku para produsen pun semakin berkurang. Itulah yang menyebabkan harga emping melinjo naik.
Pada dasarnya peningkatan emping melinjo di pasaran dipengaruhi dua faktor. Faktor yang pertama adalah faktor momentum, seperti momentum bulan Ramadhan ini. Kini harga emping melinjo di pasaran pun berfariasi. Untuk emping kletuk semua rasa mencapai Rp. 35.000 – Rp. 40.000/kg, emping super mencapai Rp.39.000 – Rp.45.000/kg, emping LB mencapai Rp.39.000 – Rp.45.000/kg, dan emping mentah berbumbu (pedas, manis, gurih) mencapai Rp.45.000 – Rp 50.000/kg. Setiap kota dan pedagang memang mematok harga yang berbeda-beda. Dan harga tersebut biasanya akan bertahan hingga musim Hari Raya Idul Adha berakhir.Namun di hari-hari biasa lainnya, dimana permintaan emping melinjo biasa-biasa saja, harga emping melinjo pun standar yaitu antara Rp.18.000 – Rp.30.000 saja.
Dan faktor yang kedua adalah faktor bahan baku. Emping melinjo dibuat dari biji atau buah melinjo yang umumnya tumbuh subur di Pulau Jawa. Dan musim panen para petani melinjo kadang tidak tentu, kadang sukses panen dan kadang justru gagal panen. Kegagalan petani melinjo mengakibatkan stock buah melinjo ke pengrajin emping pun berkurang. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi emping melinjo sedikit dan kebutuhan pasar pun tidak bisa terpenuhi. Saat bahan mentah menyusut dan permintaan meningkat, harga emping pun melonjak naik.
Dua faktor itulah yang kurang lebih mempengaruhi harga emping melinjo di pasaran. Itulah mengapa momen Ramadhan seperti saat ini membuat harga emping melinjo melonjak naik. Dengan kata lain berkah Ramadhan memang benar dirasakan oleh para pengusaha emping melinjo saat ini. Meskipun harga meningkat sejak awal puasa, semua pedagang emping melinjo terus mengalami peningkatan penjualan.
Naiknya harga emping dan meningkatnya penjualan emping mlinjo menjadi keuntungan luar biasa bagi semua pedagang dan pengrajin emping melinjo di Kec. Limpung dan daerah lainnya.
Ditulis oleh Nurul Khasanah RA dengan judul Harga Emping Melinjo.